Manusia Dalam Perspektif Falsafah Pendidikan Islam
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mengkaji konsep manusia dalam perspektif falsafah pendidikan Islam, dengan menyoroti hakikat, potensi, dan peran manusia dalam mencapai tujuan pendidikan Islam yang holistik. Dalam Islam, manusia dipandang sebagai makhluk Allah yang paling mulia (ahsani taqwim) yang dibekali dengan fitrah ilahiah, akal, dan hati nurani. Falsafah pendidikan Islam tidak hanya bertujuan membentuk individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga shaleh secara spiritual dan etis, serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Konsep ini menolak pandangan reduksionis tentang manusia yang hanya berfokus pada aspek material semata. Sebaliknya, pendidikan Islam berupaya mengembangkan seluruh dimensi manusia – rohani, jasmani, akal, dan emosi – secara seimbang agar mampu mengaktualisasikan diri sebagai khalifatullah di muka bumi. Implikasi dari pemahaman ini dalam praktik pendidikan Islam adalah penekanan pada integrasi ilmu naqli (wahyu) dan aqli (rasio), pembentukan karakter Islami, penanaman nilai-nilai moral, serta pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia dan akhirat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka, menganalisis berbagai literatur klasik dan kontemporer mengenai falsafah pendidikan Islam dan pandangan tentang manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman yang komprehensif tentang manusia dalam falsafah pendidikan Islam sangat krusial dalam merumuskan tujuan, kurikulum, metodologi, dan evaluasi pendidikan Islam yang efektif dan relevan.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.