Esensi Kurikulum Dalam Perspektif Falsafah Pendidikan Islam

Main Article Content

Sri Harnawati
Sakrani
Mira Apriyanti
Cristina Umi Suradah

Abstract

Tulisan ini mengangkat judul Esensi Kurikulum dalam Perspektif Falsafah Pendidikan Islam sebagai respons atas kebutuhan mendesak akan kurikulum yang tidak hanya bersifat teknis dan administratif, tetapi juga memiliki dimensi filosofis yang mendalam, khususnya dalam konteks pendidikan Islam. Alasan pemilihan judul ini didasari oleh pentingnya memahami kurikulum sebagai cerminan dari nilai-nilai Islam yang integral, mencakup aspek ontologis (hakikat keberadaan manusia), epistemologis (sumber dan cara memperoleh ilmu), serta aksiologis (tujuan dan nilai dalam pendidikan). Melalui tulisan ini, penulis berupaya mengeksplorasi secara mendalam konsep dan hakikat kurikulum dalam pandangan falsafah pendidikan Islam. Harapannya, hasil kajian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kurikulum pendidikan Islam yang lebih bermakna, relevan, dan aplikatif dalam kehidupan nyata. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research), yaitu pendekatan yang dilakukan melalui telaah mendalam terhadap berbagai literatur yang relevan, seperti buku-buku ilmiah, jurnal akademik, artikel, dan karya para pemikir Muslim klasik maupun kontemporer. Metode ini dipilih karena sifat kajian yang bersifat teoritis dan filosofis, yang memerlukan penelusuran terhadap gagasan-gagasan fundamental mengenai kurikulum dalam perspektif Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum dalam perspektif falsafah pendidikan Islam bukan hanya sekadar alat atau perangkat pembelajaran, tetapi merupakan manifestasi dari nilai-nilai Islam yang bertujuan untuk membentuk insan kamil (manusia paripurna). Esensi kurikulum Islam mencakup keterpaduan antara aspek spiritual, intelektual, moral, dan sosial yang bersumber dari tauhid sebagai fondasi utama. Kurikulum Islam menekankan integrasi antara ilmu agama dan ilmu dunia, serta keseimbangan antara teori dan praktik, antara wahyu dan akal. Dengan demikian, kurikulum tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pembentukan karakter dan jati diri peserta didik dalam bingkai ajaran Islam.

Article Details

Section
Articles